PASCA PANDEMI COVID-19 PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

  • Adiyono Adiyono Dosen STIT IBNU RUSYD TGT
Keywords: Pandemi Covid 19, Pendidikan Islam

Abstract

Pandemi covid-19 yang pertama kali terdeteksi muncul di Cina tepatnya di Kota Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019. Kemudian mendadak menjadi ancaman mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut ribuan nyawa manusia dalam waktu yang relatif singkat. Hampir kurang lebih 200 Negara di Dunia terjangkit virus corona termasuk Indonesia. Berbagai upaya dalam rangka pencegahan, pengobatan, dan sebagainya pun telah dilakukan dalam mengatasi penyebaran virus corona, hingga lockdown dan social distancing di kota-kota besar sudah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Dalam Islam wabah virus korona ini merupakan sebuah ujian bagi suatu kaum agar selalu mendekatkan dan mengevaluasi diri kepada Allah SWT. Islam juga mengajarkan istilah lockdown dan social distancing dalam rangka pencegahan penularan penyakit, sebagian para ulama menyebutkan Istilah penyakit ini disebut dengan Tho’un yaitu wabah yang mengakibatkan penduduk sakit dan berisiko menular.   Tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan perkembangan dan peserta didik dari tahap sampai ketitik yang optimal. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mewujudkan manusia yang baik (al-insan al- shalih) yang sudah pasti bersifat universal dan sudah pasti diakui semua orang dan semua aliran tanpa mempersoalkan di manapun negerinya dan apapun agamanya. Banyak sekali sebenarnya apa yang dikemukakan oleh para ahli muslim tapi kesemuanya pada esensinya sama dengan di atas. Selain itu bahwa pendidikan Islam juga untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Jurnal  ini bertujuan untuk meresapi hidup apa yang akan dilakukan pasca pandemic Pandemi covid-19 yang pertama kali terdeteksi muncul di Cina tepatnya di Kota Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019. Kemudian mendadak menjadi ancaman mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut ribuan nyawa manusia dalam waktu yang relatif singkat. Hampir kurang lebih 200 Negara di Dunia terjangkit virus corona termasuk Indonesia. Berbagai upaya dalam rangka pencegahan, pengobatan, dan sebagainya pun telah dilakukan dalam mengatasi penyebaran virus corona, hingga lockdown dan social distancing di kota-kota besar sudah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Dalam Islam wabah virus korona ini merupakan sebuah ujian bagi suatu kaum agar selalu mendekatkan dan mengevaluasi diri kepada Allah SWT. Islam juga mengajarkan istilah lockdown dan social distancing dalam rangka pencegahan penularan penyakit, sebagian para ulama menyebutkan Istilah penyakit ini disebut dengan Tho’un yaitu wabah yang mengakibatkan penduduk sakit dan berisiko menular.   Tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan perkembangan dan peserta didik dari tahap sampai ketitik yang optimal. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mewujudkan manusia yang baik (al-insan al- shalih) yang sudah pasti bersifat universal dan sudah pasti diakui semua orang dan semua aliran tanpa mempersoalkan di manapun negerinya dan apapun agamanya. Banyak sekali sebenarnya apa yang dikemukakan oleh para ahli muslim tapi kesemuanya pada esensinya sama dengan di atas. Selain itu bahwa pendidikan Islam juga untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Jurnal  ini bertujuan untuk meresapi hidup apa yang akan dilakukan pasca pandemic 

References

Ali, Abdullah Yusuf , The Holy Qur’an Text, Translation and Commentary, USA: Amana Corporation,1983.

Baharin, R., Halal, R., dll, Impact of Human Resource Investment on Labor Productivity in Indonesia, Iranian Journal of Management Studies. 2020.

Bobonis, G. J., & Morrow, P. M., Labor coercion and the accumulation of human capital, Journal of Development Economics, 108, 2014.

Caroline Hodges Persell, Educations and Inequality, The Roots and Results of Strattification in America’s Schools, United States of America: The Free Press, 1979.

Carlsson, M, G B Dahl, B Ockert and D Rooth, The Effect of Schooling on Cognitive Skills, Review of Economics and Statistics 97(3), 2015.

Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Ibn Munzhir. Lisan Al-Arab, Mesir: Dar Al-Mishriyah, Juz VII, 1992.

Jalaluddin & Usman Said. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Jonsson, B., Waling, M., Olafsdottir, A. S., Lagström, H., Wergedahl, H., Olsson, C., … Hörnell, A., The effect of schooling on basic cognition in selected nordic countries, Europe’s Journal of Psychology, 2017.

Lavy, V, Do Differences in Schools, Instrution Time Explain International Achievement Gaps? Evidence from Developed and Developing Countries, Economics Journal, 2015.

Ma’arif, Ahmad Syafie, Dinamika Islam, Potret Perkembangan Islam di Indonesia, Yogyakarta: Shalahuddin Press, 1983.

Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam Cet.II, Jakarta: Logos, 1999.

Nasution, Harun. Islam Rasional, Bandung: Mizan, 1995.

Piopiunik, M, G Schwerdt, L Simon and L Woessman, Skill, signals and employability: An experimental investigation. Europan Economic Review, 2020.



Ramayulis dan Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan Islam dan Pemikiran Para Tokohnya, Jakarta: Kalam Mulia, 2011.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran, Bandung: Mizan, 1994.

Shihab, M. Quraish. Tafisr Al mishbah (Pesan, Kesan dan keserasian Al-Qur’an) volume 7, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam I, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Published
2020-09-26
How to Cite
Adiyono, A. (2020, September 26). PASCA PANDEMI COVID-19 PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. FIKRUNA Jurnal Ilmiah Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 2(2), 56-73. https://doi.org/https://doi.org/10.56489/fik.v2i2.20