INTERPRETASI GURU KREATIF DAN IMPLIKASINYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

  • Zulkifli Yusuf Dosen Universitas Terbuka Pokjar Bontang
Keywords: Interpretasi, Kratif, Proses Pembelajaran

Abstract

Dewasa ini, istilah guru kreatif masih memiliki sejumlah interpretasi dan sudut pandang yang berbeda-beda.Tolok ukur seorang guru kreatif masih sangat subjektif, sehingga diperlukan sebuah penafsiran atau kajian secara ilmiah untuk mendefinisikannya. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) untuk mengetahui bagaimana interpretasi terhadap guru kreatif, dan 2) untuk mengetahui bagaimana upaya untuk menjadi guru yang kreatif, sekaligus dapat memberikan implikasi positif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menekankan pada kualitas dan fenomena yang pernah dialami, diamati/disaksikan oleh peneliti sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan konsep dan teori yang telah ditemukan.Dalam studi ini, peneliti menggunakan metode penelitian pustaka atau sering juga disebut studi literatur, book survey, atau library research.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru kreatif diinterpretasikan sebagai guru yang memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Salah satu indikator dari pembelajaran yang bermakna yang dihasilkan oleh guru kreatif adalah proses pembelajaran yang mendapatkan respons positif dari peserta didik. Implementasi guru kreatif dalam proses pembelajaran memiliki tiga landasan utama, yakni: (1) self (penguasaan diri), (2) Lesson (penguasaan pelajaran/materi), (3) Class (penguasaan kelas). Adapunhal-hal yang dapat dilakukan agar dapat menjadi seorang guru yang kreatif sekaligus dapat berimplikasi positif di terhadap proses pembelajaran, yaitu harus dimulai dari perubahan pola pikir (mindset) dan perubahan sikap (attitude).

References

Asrori, Muhammad. 2007. Psikologi Pembalajaran.cet. I. Bandung: CV. Wacana Prima.

Alma, Buchori. 2007. Kewirausahaan. Bandung: CV Alfabeta.

AM, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi BelajarMengajar. cet. X. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Baron, A, Robert. 1992. Psychology Second Edition. USA: A. Davision of Simon & Schuster.

Davidoof, L, Linda. 1997. Intruduction to Psychology. USA: McGraw-Hill.

D, Satori dan A, Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Departemen Pendidikan Nasional.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. IV. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Agama RI. 1992. al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Gema Risalah Press Bandung.

Dimyati dan Mujdiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Evans, R, James. 1991. Berpikir Kreatif terjemahan Bosco Carvallo. Jakarta: Bumi Aksara.

Istarani dan Pulungan Intan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: CV. Iscom Medan.

Isjoni. 2012. Cooperative LearningMempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Johnson, Anne, Lou. 2009.Pengajaran yang Kreatif dan Menarik “Cara Membangkitkan Minat Siswa melalui Pemikiran”. cet. III. Indonesia PT. Macanan Jaya Cemerlang.

M, Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mihally, Csikszentmihalyi. 1996. Creativity, Flow and The Psychology of Discovery and Invention. New Yotk: harper Collins Publisher.

Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mulyasa, E. 2010.Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.cet. IX. Bandung.
Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan bakat dan kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia.
M, Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mihally, Csikszentmihalyi. 1996. Creativity, Flow and The Psychology of Discovery and Invention. New Yotk: harper Collins Publisher.

Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mulyasa, E. 2010.Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.cet. IX. Bandung.

Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan bakat dan kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Muhaimin. 2007.Pengembangan Kurikulum Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi, Ed 1-2. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Rohmad, Ali. 2004. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Bina Ilmu.

Rosalin, Elin. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Inspiratif. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.

S, Azwar. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

S, Arikunto. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Semiawan, R, Conny. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT

Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukmadinata, Syaodah, Nana. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Supriyadi, Dedi. 1997. Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek. Bandung: CV Alfabeta.

Tim Redaksi. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional-Balai Pustaka.

Uhbiyati, Nur dan Ahmad, Abu. 1998. Ilmu Pendidikan Islam Jilid .Bandung: CV Pustaka Setia.

Undang-Undang RI. 2008. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Asa Mandiri.

Petty, Geoffrey. t.t.How to be better of Creativity. Diterjemahkan oleh Hari Wahyudi dalam buku Memaksimalkan Potensi Kreatif . Jakarta: Gramedia.

Zulkifli, Dokumen Lembar Aspirasi Siswa MTs As’adiyah Bontang Tahun 2011/2012.
Published
2020-01-31
How to Cite
Yusuf, Z. (2020, January 31). INTERPRETASI GURU KREATIF DAN IMPLIKASINYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN. FIKRUNA, 1(2), 20-42. https://doi.org/https://doi.org/10.56489/fik.v2i1.8