INTERNALISASI NILAI-NILAI SUFISTIK DI PESANTREN: MEMPERSIAPKAN GENERASI UNTUK IBU KOTA NUSANTARA DI KALIMANTAN TIMUR
Abstrak
Pemindahan Ibu Kota Negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tidak hanya membawa perubahan fisik yang monumental, tetapi juga memberikan dampak mendalam terhadap dinamika sosial, budaya, dan spiritual masyarakat setempat. Dalam konteks transformasi besar yang melibatkan urbanisasi, modernisasi, dan perubahan sosial, keberadaan Pondok Pesantren di Kalimantan Timur menjadi pilar strategis dalam mengarahkan perubahan ini. Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Al-Mazaya di Paser memiliki peran yang sangat signifikan dalam menginternalisasi nilai-nilai sufistik kepada generasi muda. Upaya ini bertujuan membangun kesiapan masyarakat dalam menghadapi gelombang perubahan yang menyertai perpindahan IKN, sehingga mereka mampu menjaga keseimbangan antara kemajuan modern dan identitas spiritual yang kokoh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian mencakup Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di Balikpapan dan Al-Mazaya di Paser. Proses pengumpulan data dilakukan melalui tiga teknik utama, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengkaji dan menjelaskan proses internalisasi nilai-nilai sufistik di pondok pesantren tersebut dalam rangka mempersiapkan perubahan sosial dan budaya terkait perpindahan Ibu Kota Negara ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa internalisasi nilai-nilai sufistik dalam menyongsong perpindahan IKN ke Kalimantan Timur meliputi proses penanaman (knowledge acquisition), melalui pembelajaran terstruktur yang menitikberatkan pada pemahaman akhlak mulia, spiritualitas, dan kesederhanaan. penghayatan (value internalization) diwujudkan melalui aktivitas spiritual seperti pengajian rutin, zikir bersama, dan refleksi diri, yang bertujuan menginternalisasi makna sufistik dalam kehidupan santri. Pembiasaan (value reinforcement) diekspresikan melalui praktik keseharian, termasuk kedisiplinan, kerja sama, serta kepedulian terhadap lingkungan, sehingga nilai-nilai tersebut menjadi bagian integral dalam pembentukan karakter para santri.
Referensi
Abdurrahman Wahid, �Pesantren Sebagai Subkultur�, dalam Pesantren dan Pembaruan, ed. M. Dawam Raharjo (Jakarta: LP3ES, 1988).
Abu Amar Bustomi, �Konstruksi Nilai Sosial Pesantren (Konstribusi Pesantren Dalam Membangun Moral Bangsa),� Jurnal Tarbawi 02, no. 01 (2016)
Al-Haddad, Al-Imam Abdullah bin Alawi. Risalah Adab Suluk. (Yemen: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 2011).
Damopolli, M. (2011). Pesantren Modern IMMIM, Pencetak Generasi Muslim Modern. Rajawali Pers.
Ferry Adhi Dharma, �Konstruksi Realitas Sosial: Pemikiran Peter L. Berger Tentang Kenyataan Sosial,� Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, vol.�7, no. 1 (2018)
Ghazali, Imam. Ayyuhal Walad (A Letter to the Student). (Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 2013).
Julia D Howell dan Martin van Bruinessen, Sufism and the Modern in Islam (London: Martins Press, 2007).
M. Dawam Rahardjo, Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1988).
Milton Rokeach, The Nature of Human Values, (New York: The Free Press, 1973).
Muhammad Riduan Harahap, "Studi Lembaga Pendidikan Sufistik Masa Islam Klasik," Alfatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman 02, no. 01 (2019).
Munif, M. ( 2017). Strategi Internalisasi Nilai-Nilai PAI Dalam Membentuk Karakter Siswa. EDURELIGIA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, vol. 1, no. 1.
Munjiat, Peran Tasawuf Dalam Pendidikan Karakter: Membangun Pendidikan Melalui Kerangka Tasawuf, Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam�3, no. 2 (2018).
Nasution, Harun. Pendidikan Islam: Antara Idealisme dan Realitas. (Jakarta: UI Press, 2017).
Natsir, M. Metode Penelitian. (Jakarta: Galia Indonesia, 1985)
Nurcholis Majid, �Tasawuf dan Pesantren�, dalam Pesantren dan Pembaharuan, Ed. M. Dawam Raharjo (Jakarta: LP3ES, 1988)
Nurcholish Majid, Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina, Dian Rakyat, 2009).
Peter L. Berger Dan Thomas Luckmann, Tafsir Sosial Atas Realitas, terj. Hasan Basari (Jakarta: LP3ES, 1990).
Peter L. Berger, Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial, terj. Hartono (Jakarta: LP3ES, 1991).
Zamakhsyari Dhofir, Tradisi Pesantren, Cet 6 (Jakarta: LP3ES, 1994) h. 84
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##