STUDI KOMPARATIF IMPLEMENTASI HUKUMAN CAMBUK DI ACEH DAN KELANTAN GOOD GOVERNANCE DAN HAK ASASI MANUSIA

Abstrak

Pelaksanaan hukuman cambuk di Aceh, Indonesia, dan Kelantan, Malaysia, mencerminkan perbedaan dalam penerapan prinsip good governance dan penyesuaian dengan nilai-nilai hak asasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pelaksanaan hukuman cambuk di kedua wilayah mencerminkan prinsip akuntabilitas, transparansi, partisipasi, dan responsivitas, serta kontribusinya terhadap tujuan hukum syariah dalam menjaga moralitas publik dan tatanan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-empiris dengan metode studi kasus komparatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aceh menonjol dalam transparansi dan partisipasi masyarakat, sementara Kelantan lebih unggul dalam akuntabilitas administratif dan perlindungan martabat pelaku. Namun, terdapat kesenjangan antara norma hukum yang diatur dan praktik pelaksanaannya di kedua wilayah, yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap keadilan dan efektivitas sistem hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan hukuman cambuk memerlukan reformasi kebijakan untuk mengintegrasikan prinsip maqasid al-shariah dan good governance. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sistem hukum syariah yang efektif, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat modern.