DIALEKTIKA FILOSOFIS IBN SINA DAN ARISTOTELES MENELUSURI FONDASI EPISTEMOLOGIS DALAM TEORI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ISLAM-YUNANI

Abstrak

Penelitian ini mengkaji interaksi filosofis antara Ibn Sina dan Aristoteles dalam kerangka teori komunikasi lintas budaya antara Islam dan Yunani. Dengan menerapkan metode kualitatif dan analisis teks, studi ini berusaha untuk mengidentifikasi dasar-dasar epistemologis yang menjadi pijakan pemikiran kedua filsuf tersebut, serta mengeksplorasi penerapan ide-ide mereka dalam konteks komunikasi antarbudaya. Ibn Sina, yang dikenal sebagai Avicenna di kalangan pemikir Barat, tidak hanya mengadopsi tetapi juga memperkaya pemikiran Aristoteles dengan perspektif Islam, sehingga menghasilkan sintesis yang khas antara filsafat Yunani dan teologi Islam. Penelitian ini menekankan pentingnya logika, etika, dan metafisika dalam menciptakan jembatan pemahaman antara dua tradisi budaya yang berbeda. Melalui analisis yang mendalam, kajian ini menunjukkan bagaimana konsep-konsep yang diusung oleh kedua filsuf tersebut dapat berkontribusi dalam menghadapi tantangan komunikasi global saat ini, termasuk pluralisme budaya dan dialog antaragama. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya berfokus pada aspek teoritis, tetapi juga pada aplikasi praktis dari pemikiran mereka dalam konteks modern. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa dialog filosofis antara Ibn Sina dan Aristoteles memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman epistemologis yang lebih luas. Selain itu, pendekatan yang dihasilkan dari interaksi pemikiran mereka menawarkan perspektif yang lebih mendalam dalam memahami dinamika komunikasi lintas budaya. Dengan demikian, kajian ini berpotensi untuk memperkaya diskursus akademis mengenai hubungan antara filsafat dan praktik komunikasi dalam konteks yang semakin kompleks dan beragam.